Janganmemaksa menggunakan webbing yang sudah terdapat lubang, terpotong ataupun terdapat sobekan. Hindari pula menggunakan webbing sling yang sudah terdapat jahitan, terutama jika sudah banyak goresan pada bagian body webbing sling. Memilih Jenis Webbing Sling yang Tepat. Terdapat dua jenis webbing sling yang ada dipasaran, diantaranya: Buatpemilik mobil yang sistem penggerak katupnya masih menggunakan timing belt, coba ingat-ingat kapan terakhir Anda ganti timing beltnya. Sebab komponen ini seiring pemakaian bisa putus tiba-tiba saat mobil digunakan. Kalau sampai putus, bahaya mesin jebol bisa mengintai, yakni piston bisa bertabrakan dengan klep. Ngeriii.. Darisemua ukuran velg ring di atas, mobil dengan velg ring 15 tergolong yang paling diminati karena jenis mobil yang menggunakannya pun populer di Indonesia, yakni low MPV. Ukuran ban untuk velg ring 15 bisa berbeda-beda untuk setiap jenis mobil. Jadi pastikan kamu tahu ukuran ban yang pas untuk mobil kamu agar aman dan stabil saat dikendarai. 4 Kemiringan/sudut inklinasi yang terbatas. 2.6 Spesifikasi Belt Conveyor 2.6.1 Kecepatan Dan Kapasitas Belt Kecepatan dan kapasitas belt conveyor tergantung dari jenis material yang dipindahkan serta dimensi sabuk yang digunakan. Bahan yang tidak mudah rusak dan memiliki berat jenis yang cukup besar dapat Sebelummelakukan cara jumper aki mobil matic kamu harus memastikan untuk jenis mobil yang menggunakan transmisi mobil matic, posisi tuas mobil harus berada pada posisi P. Cara jumper aki mobil harus dilakukan dengan cara yang benar dan aman. Jika tidak, akan berisiko menyebabkan konsleting. Oleh karena itu, kamu perlu melakukan cara jumper Pengecekansecara berkala sebaiknya dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak familiar di lokasi kegiatan operasional agar dapat memberikan pandangan yang berbeda. 4 Masalah Belt Conveyor Yang Dapat Dicegah Dengan Pengecekan Berkala. Pengecekan yang dilakukan harus dilakukan secara komprehensif dengan mengecek setiap komponen yang ada pada sistem Obatantidepresan yang termasuk dalam golongan SNRI, di antaranya venlafaxine (Effexor XR), desvenlafaxine (Pristiq), duloxetine (Cymbalta), dan reboxetine (Edronax). Beberapa efek samping yang timbul akibat penggunaan obat depresi jenis ini, meliputi: gangguan fungsi seksual. SH owner LD Garage di daerah Depok, Jawa Barat. "Karena pasti menyusahkan kalau bisa sampai putus di jalan," tambahnya. "Baiknya sebelum turing jauh cek v-belt dan lakukan penggantian bila diperlukan," wanti Kemal. Normalnya v-belt diganti di kilometer 20-25 ribu jika melihat anjuran pabrikan. (Baca Juga: Jangan Tunggu Putus di Jalan, Ini Ciri vjGtOGO. Fungsi Timing Belt 2019 – Tak kalah pentingnya dengan komponen-komponen mesin yang lainya Timing belt juga mejadi salah satu komponen yang memiliki penanan yang sangat penting dalam menggerakan beberapa komponen mesin yang lainya. Bayangkan saja jika saja timing belt kendaraan anda putus ataupun lepas, pastinya motor atau pun kendaraan anda tidak akan bisa jalan sebagai mana mestinya, jadi selalu cek kondisi timing belt kedaraan anda agar selalu bekerja dengan baik. Nah guys apasih timing belt itu ? bagi kalian pecinta otomotif pasti sudah tidak asing lagi dengan komponen yang memiliki nama timing belt. Namun untuk sebagain orang yang tidak megerti akan dunia otomotif pasti akan bertanya-tanya apa sih timing belt itu ? dan apa fungsi dan kegunaanya ? Timing belt adalah sabuk karet yang kuat dan bergerigi yang digunakan untuk memutar poros camshaft yang dihubungkan melalui sprocket camshaft dan sprocket crankshaft. Camshaft digunakan untuk mengatur pembukaan katup masuk dan katup buang, dan kenapa ada kata timing ? disini bisa diartikan pada waktu proses buka dan tutup, katup harus sesuai dengan kondisi langkah piston. Misalnya saat posisi kompresi kedua katup harus sama-sama menutup ini yang disebut dengan timing yang pas. Sebelum menggunakan timing belt, pada jaman dulu banyak mobil yang menggunakan timing chain atau rantai. Akan tetapi penggunaan rantai ini semakin lama banyak digantikan dengan menggunakan belt. Timing chain memiliki daya tahan yang kuat pada rantainya tetapi juga bisa aus pada speocketnya atau giginya. Selain itu suara yang dihasilkan juga sangat berisik apalagi jika sistem pelumasan pada timing chain terganggu akan menimbulkan suara kasar. Dan untuk lebih jelasnya berikut adalah fungsi dari timing belt pada mobil. Fungsi Timing Belt Pada Mobil Fungsi Timing Belt Pada Mobil Adapun fungsi dari timing belt adalah untuk memutar camshaft yang berperan untuk membuka dan menutup valve Klep pada ruang pembakaran dengan tepat timingnya. Dan secara fungsi ada dua macam klep yakni, klep intake yang berfungsi untuk jalur masuk oksigen dan bahan bakar bensin ke dalam ruang pembakaran dan satu lagi adalah klep exhaust yang berfungsi untuk membuang sisa pembakaran. Kedua klep tersebut digerakan oleh noken as yang berputar dan tugas timing belt adalah untuk memutar noken as tersebut. Bongkar Pasang Timing Belt Dalamn proses pembongkaran dan pemasangan timing belt yang perlu diperhatikan adalah titik tanda pemasangan harus benar. Karena jika terpasang pada tanda yang sesuai akan loncat dan timing pembuka katup tidak akan sesuai efeknya jelas ke perfoma mesin dan jika salah pemasanganya cukup jauh bisa mengakibatkan katup dan piston saling bertabrakan dan turun mesin. Jadi sangat penting jika pemasangan ini harus sesuai tanda yang telah ditentukan oleh pabrikan ada reprair manual setiap produk. Lalu janga memasang terlalu kencang, memasamh timing belt tidak boleh tertalu kencang dan juga terlalu kendur. Karena jika terlalu kencang bisa mengakibatkan timing belt bisa terputus, namun sebaliknya jika pemasangan terlalu kendor bisa dikawatirkan akan loncat dari gigi dan juga bisa menimbulkan bunyi. Untuk itu sebelum memasang penutup timing belt putar mesin secara manual beberapa kali putaran untuk memastikan bahwa ketegangan timing belt normaldan tanda timing belt sudah sesuai. Masa Pergantian Timing Belt Untuk pergantian timing belt secara periodik oleh pabrikan disarankan antara – km tergantung dari jenis kendaraanya. Didalam odometer akan ada warning light timing belt yang yang akan menyala setiap km untuk mengingatkan jika timing belt harus diganti. Dan saat penggantian akan dilakukan reste ulang, dan jika kendaraan anda sering digunakan untuk kecepatan tinggi, medan berat dan macet sebaiknya gantilah timing belt terlebih dahulu sebelum mencapai batas penggantian hal ini untuk menjaga agar timing belt tidak putus. Cara Merawat Timing Belt Untuk cara merawat timing belt sebenarnya cukup mudah, karena kalian hanya perlu memeriksa kondisi timing betl secara berkala. Biasanya kendaraan akan melakukan servis setiap km, ketika sudah masuk diatas km. Cobalah periksa timing belt secara visual apakah sudah mulai retak atau belum. Selanjutnya periksalah apakah ada kebocoran oli disekitar seal crankshaft dan seal camshaft. Karena jika ada kebocoran oli maka akan ada sebagian oli yang membasahi timing belt dan jelas akan cepat merusak timing belt. Selain itu perhatikan juga bunyi-bunyi yang abnormal disekitar area timing belt. Efek Jika Timing Belt Putus Nah sobat, apa jadinya jika timing belt putus ? katup dan piston akan bertabrakan dann keduanya akan hancur dan mobil anda harus turun mesin. Akan tetapi ada juga mobil jika timing belt nya putus tapi tetap aman yaitu mesin yang memiliki dudukan katup cukup tinggi pada ruang bakar. Dimana gerak maksimal pembukaan katup tidak akan bersinggungan dengan posisi piston paling atas saat di TMA titik mati atas. Beberapa Khasus Yang Sering Terjadi di Bengkel Yang Berhubungan Dengan Timing Belt Mesin bunyi “wuk,wuk,wuk”, penyebab timing belt kendor Suara mesin kasar, ada kerusakan pada tensioner timing belt, harus diganti Mesin kasar dan tidak bertenaga, timing belt loncat tidak pas pada tanda timing Mesin mogok, timing belt putus karena tidak pernah diganti Nah guys itulah beberapa fungsi timing belt pada mobil, sebaiknya untuk menjaga timing belt pada mobil anda tetap aman kalian harus rutin merawat kondisi timing belt mobil anda. Hal ini di khawatirkan jika timing belt anda sudah rusak dan tidak layak untuk dipakai maka harus segera diganti. Apalagi bagi kalian yang sering berpergian dengan jarak tempuh yang cukup jauh dan melewati kondisi medan yang cukup berat. Jika timing belt yang sudah rusak tidak diganti bisa saja timing belt akan putus dan mobil akan mogok di jalanan. Selain itu jika timing belt putus biasanya kalian harus turun mesin, sementara itu kita sudah tau jika biaya turun mesin tidaklah murah dan memakan waktu yang cukup lama. Demikian informasi dari kami mengenai Fungsi Timing Belt Pada Mobil dan Cara Merawatnya, semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian semua. “SALAM OTOMOTIF”. Sebagai pemilik mobil, kamu perlu mengetahui tanda timing belt harus diganti. Jangan tunggu komponen ini putus dulu. Kenapa? Hal ini penting, lantaran fungsi timing belt yang sangat vital. Buat kamu yang belum paham, fungsi timing belt adalah menghubungkan crankshaft kruk as dan camshaft noken as agar katup-katup yang ada di mesin bisa membuka serta menutup sesuai kebutuhannya. Jika timing belt sampai putus, maka mesin mobil tidak mampu bekerja. Komponen lain seperti piston, kepala silinder, katup, dan lain-lain bisa ikut bermasalah. Jika hal tersebut terjadi, tentu biaya perbaikannya bisa jadi sangat mahal. Supaya terhindar dari kerusakan tersebut, timing belt harus diganti sebelum putus. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan penggantiannya? Simak 5 tanda timing belt harus diganti 1. Jarak Tempuh Sudah Km Kamu wajib periksa kondisi timing belt setelah berkendara lebih dari Km Usia pakai timing belt yang paling umum adalah Km. Jadi bila mobil kamu sudah melaju sejauh angka tersebut, maka penting untuk mengecek kondisi timing belt. Memang tidak sepenuhnya jarak Km jadi kepastian, lantaran ada pula yang baru ganti timing belt pada Km. Hanya saja tidak ada salahnya kamu melakukan pengecekan pada jarak Km. Bila dirasa komponen masih bagus, boleh dilanjutkan penggunaannya. Kalau kondisinya sudah banyak kerusakan, maka timing belt harus diganti segera. Biaya penggantian timing belt tidak mahal. Ambil contoh untuk Daihatsu Xenia Liter, dibanderol Rp 200 – 400 ribu. 2. Terlihat Retak Terbuat dari karet, maka timing belt wajar ketika getas atau retak saat terkena panas Di samping melihat jarak, timing belt harus diganti ketika kondisinya sudah tidak layak. Cara mengeceknya, dengan melihat langsung tampilannya. Pertama-tama, buka kap mesin. Kemudian copot baut kover timing belt, maka sosok komponen ini bakal terlihat jelas. Kalau tampak retak, maka kamu wajib mengganti komponen tersebut. Timing belt yang retak sesungguhnya hal wajar, lantaran sifat dari karet yang bila terkena panas pasti akan getas. Jika getas sudah parah, maka akan timbul retakan. 3. Gerigi Timing Belt Sudah Aus atau Ada yang Hilang Kalau geriginya sudah ada yang hilang, maka timing belt harus diganti Timing belt harus diganti juga karena kondisi geriginya sudah aus. Kamu bisa lihat ciri-cirinya dari bentuk yang tidak lagi sempurna. Apalagi kalau ada gerigi yang hilang, maka sudah dipastikan timing belt perlu diganti. Pasalnya, kalau sampai gerigi timing belt aus bakal berefek ke pegangan atau grip pada camshaft tidak maksimal. Jika hal tersebut terjadi, kerja mesin pun tidak maksimal. 4. Timing Belt Kendur Cek timing belt kendur, cukup tekan dengan jari tangan Cara mengetahui timing belt kendur sangat mudah, sentuh saja secara langsung dengan jari tangan. Kalau tidak terasa kokoh, maka wajib diganti. Timing belt yang kendur, biasanya juga bakal membuat suara mesin lebih keras. Jadi, kamu bisa mengecek tanda tersebut dengan memerhatikan suara jantung mekanis saat memanaskan mobil atau berkendara. Jika ada suara-suara mengganggu, bisa jadi itu tanda timing belt kendur sekaligus harus diganti. 5. Ketebalan Timing Belt Mulai Menipis Salah satu mobil yang mengenakan timing belt adalah Daihatasu Xenia Liter Tanda timing belt harus diganti adalah sudah tipis. Kamu bisa bandingkan ketebalannya dengan yang baru. Bila terjadi ketimpangan, maka wajib melakukan penggantian. Pasalnya timing belt tipis, sangat mudah untuk putus. Tentu kamu tidak mau mengalaim putus timing belt di perjalanan, bukan? Timing Belt Harus Diganti, Bagaimana dengan Timing Chain? Timing chain punya usia pakai lebih panjang, bahkan ada yang sampai seumur mobil tidak perlu diganti Apakah timing belt dan timing chain sama? Secara fungsi, keduanya tidak ada perbedaan. Hanya saja yang membedakan yaitu material komponen. Timing belt terbuat dari karet sehingga tampilannya seperti sebuah sabuk. Lalu untuk timing chain memiliki material dasar metal, sesuai namanya berbentuk layaknya rantai. Kelebihan dari timing chain, usia pakainya cukup panjang. Bahkan di beberapa kasus, tidak perlu diganti sampai seumur kendaraan. Oleh karena itulah, banyak mobil modern menggunakan timing chain. Jadi buat kamu yang memiliki mobil dengan timing chain, pasti lebih tenang. Hanya saja perawatan tetap perlu dilakukan. Pasalnya kalau tidak dirawat, bukan tidak mungkin timing chain jadi rusak dan butuh penggantian. Cara merawat timing chain, salah satunya dengan melakukan servis mobil secara berkala. Terutama pelumas wajib diganti, agar berbagai komponen di mesin termasuk timing chain bisa bekerja dengan optimal. Kemudian gaya berkendara juga bisa membuat usia timing chain lebih pendek. Misalnya kalau kamu sering injak pedal gas dalam secara tiba-tiba, hal tersebut bisa merusaka berbagai komponen di mesin. Jadi, berkendaralah secara wajar supaya mesin lebih awet. Apakah timing chain selalu lebih baik dari timing belt? Jawabannya tidak. Meski punya kelebihan di usia pakai yang panjang, bukan berarti komponen ini tidak punya kelemahan. Salah satunya adalah suara mesin terdengar lebih berisik. Hal ini beda dengan timing belt yang kelebihannya justru membuat suara mesin lebih halus. Namun memang, waktu pakainya lebih pendek. Komponen ini banyak digunakan oleh mobil-mobil keluaran lama seperti Mitsubishi Colt Diesel, Daihatsu Xenia L, Toyota Kijang Innova generasi pertama, dan lain-lain. Usai membaca ulasan di atas, sudah tahukan tanda timing belt harus diganti dan perbedaannya dengan timing chain? Untuk informasi seputar dunia otomotif, kamu bisa cek terus di Moladin. Baghendra Lodra Jurnalis otomotif sejak 2012. Spesialisasinya sebagai reviewer motor dan mobil Bagi Anda yang suka dengan dunia otomotif, pasti sudah tidak asing dengan timing belt. Ini merupakan salah komponen penting pada mesin mobil. Komponen ini harus selalu dipastikan dalam kondisi baik agar kinerja mobil bisa optimal. Bagi Anda yang belum tahu, timing belt merupakan salah satu komponen utama dan penting pada mesin kendaraan. Keberadaanya terletak di ruang mesin yang memiliki bentuk seperti sabuk belt bergerigi yang terbuat dari bahan karet. Timing belt atau sering disebut juga dengan timing chain ini memiliki fungsi yang sangat krusial sehingga harus dirawat dengan baik. Jika komponen ini mengalami kerusakan, maka bisa berakibat fatal termasuk berisiko mobil bisa mati total. Untuk lebih jelasnya tentang apa fungsi timing belt, bagaimana cara perawatan hingga apa saja tanda-tanda kerusakan pada komponen tersebut, yuk simak uraian lengkapnya di bawah ini. Fungsi Timing Belt Mobil Seperti namanya, fungsi utama dari timing belt sebagai pengatur waktu yang berguna mengatur waktu kerja mesin mobil. Nah, selain fungsi utamanya tersebut, masih banyak fungsi penting lainnya dari komponen timing belt ini, antara lain 1. Penggerak Camshaft Fungsi timing belt yang pertama adalah untuk menggerakkan camshaft atau yang lebih dikenal dengan nama noken as. Saat mesin mobil dihidupkan, camshaft akan berputar dalam gerakan putaran yang teratur sehingga berguna untuk membuka dan menutup katup. 2. Membuka dan Menutup Katup Mesin Secara Otomatis Baca Juga Mengenal Lebih Dalam Wuling New Cortez Innovating Comfort Zone’ Tipe MPV Seri Cortez dan Mana Pilihan Anda? Cara Charge Mobil Listrik yang Wajib Anda Tahu Fungsi selanjutnya dari komponen timing belt adalah sebagai alat untuk membuka dan menutup katup mesin secara otomatis. Hal ini karena timing belt terhubung secara langsung dengan katup masuk dan pembuangan yang ada di camshaft. Dengan adanya timing belt akan memudahkan camshaft untuk bergerak dengan waktu normal yang selanjutnya dapat menggerakkan katup secara normal dan konstan. Cara Perawatan Timing Belt Mobil Timing belt menjadi salah satu komponen penting pada mesin kendaraan yang sangat berpengaruh terhadap kinerja kendaraan. Jika komponen ini mengalami masalah atau kerusakan, akan akan berpengaruh terhadap kinerja mesin secara keseluruhan hingga menyebabkan mobil mati total. Nah, untuk memastikan timing belt mobil selalu dalam kondisi yang baik, maka perlu dilakukan perawatan yang tepat. Komponen ini perlu mendapatkan perawatan secara berkala yang disesuaikan dengan umur pemakaiannya. Sebaiknya timing belt diganti jika pemakaian mesin kendaraan sudah mencapai hingga km. Saat melakukan penggantian timing belt, jangan lupa untuk mengganti tensioner sekaligus karena menjadi komponen pelengkap yang memiliki fungsi cukup vital dalam menentukan kinerja timing belt. Dalam melakukan proses perawatan, ada baiknya Anda perhatikan proses pembongkaran dan pemasangannya. Anda harus memastikan dapat memasang kembali komponen timing belt sesuai dengan titik tanda yang telah ditentukan oleh pabrik mobil. Pemasangan timing belt yang tidak tepat bisa membuat katup dan piston bertabrakan. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan yang sangat parah sehingga mobil perlu turun mesin. Tidak hanya itu, pemasangan timing belt yang terlalu kencang atau terlalu kendor justru dapat mengakibatkan putus hingga loncat gigi yang menimbulkan bunyi-bunyian pada mesin. Untuk menghindari risiko tersebut, pemasangan timing belt harus dipastikan dengan ketegangan yang tepat sehingga komponen tersebut bisa bekerja dengan optimal. Perawatan timing belt ada baiknya dilakukan secara berkala di bengkel yang berpengalaman. Pasalnya, letak komponen ini cukup tersembunyi dan sulit untuk dijangkau. Cara ini juga untuk meminimalisir kesalahan pemasangan timing belt yang justru bisa menyebabkan kerusakan pada mesin mobil. Baca Juga Kenali Teknologi Fuel Cell pada Mobil Masa Kini Apa Itu Fuel Pump Mobil? Kenali Fungsi dan Jenisnya Carbon Cleaner Mobil, Ketahui Fungsi Sampai Cara Menggunakannya Timing belt perlu diganti jika menunjukkan gejala kerusakan pada fisiknya seperti terasa getas, permukaan pecah dan geriginya telah aus. Jika Anda paksa untuk tetap menggunakannya, kinerja komponen ini tidak akan maksimal. Tanda-tanda Kerusakan Timing Belt yang Perlu Diwaspadai Seperti yang telah dijelaskan di atas, apa itu timing belt merupakan komponen yang memiliki fungsi vital pada mesin kendaraan. Oleh sebab itu, pemilik kendaraan harus bisa memastikan komponen ini selalu dalam kondisi baik agar kinerja mobil lebih optimal. Selain mengetahui cara merawat timing belt yang tepat, Anda juga perlu tahu tanda-tanda jika ada kerusakan pada komponen tersebut. Hal ini untuk menghindari risiko kerusakan yang parah pada mesin yang dapat membahayakan pengendara. Berikut ini beberapa tanda adanya kerusakan pada timing belt yang perlu Anda ketahui 1. Suara Mesin Tidak Normal Salah satu tanda paling mudah untuk dikenali jika ada kerusakan pada timing belt adalah suara mesin tidak normal. Kondisi ini biasanya disebabkan karena timing belt dan komponen pendukungnya sudah aus. Timing belt yang aus ini biasanya disebabkan karena kekurangan pelumas yang membuat camshaft tidak dapat berputar dengan baik. Hasilnya timing belt menjadi kendur sehingga membuat bunyi mesin menjadi tidak normal. 2. Oli Bocor Tanda selanjutnya dari kerusakan pada timing belt adalah adanya kebocoran pada oli. Kebocoran ini membuat timing belt tidak mendapatkan pelumas yang cukup. Hasilnya camshaft tidak bisa berputar dengan maksimal sehingga membuat kinerja timing belt juga terganggu. 3. Pegas Mesin Terasa Lebih Kaku Jika Anda merasakan pegas operan gigi mobil terasa lebih kaku dan berat dari biasanya, ini bisa menjadi salah satu tanda adanya kerusakan pada timing belt. Kondisi ini biasanya terjadi karena timing belt sudah aus. Timing belt yang aus sangat berpengaruh terhadap timing mesin yang menjadi tidak tepat termasuk dalam perubahan gerigi mobil. Kondisi ini juga menyebabkan kinerja piston menjadi terhambat sehingga pegas menjadi lebih kaku. 4. Mesin Mobil Mati Total Tanda paling serius dari adanya kerusakan pada timing belt adalah mobil mogok atau mesin mobil mati total. Kerusakan ini biasanya tidak menunjukkan gejala sebelumnya atau terjadi secara tiba-tiba. Untuk mengantisipasi kondisi seperti ini, sangat disarankan untuk melakukan perawatan secara berkala. Hal ini penting untuk memastikan bahwa timing belt selalu dalam kondisi baik sehingga Anda tidak perlu mengalami kondisi mati mesin secara total tersebut. Selain beberapa hal di atas, timing belt yang mengalami kerusakan juga bisa Anda perhatikan dari ciri fisiknya. Beberapa diantaranya adalah Timing belt terasa getas saat dipegang Timing belt mulai kendur Timing belt terlihat tipis Adanya retakan pada permukaan belakang timing belt Gerigi timing belt sudah aus dan hilang di beberapa bagian Untuk membuat mesin kendaraan bisa bekerja dengan maksimal, Anda perlu memastikan semua komponen mesin dalam kondisi yang baik termasuk timing belt. Komponen ini memiliki fungsi yang cukup vital sehingga Anda harus memastikan selalu dalam kondisi yang baik. Nah, salah satu caranya adalah Anda harus melakukan perawatan secara berkala dan memastikan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada komponen tersebut.